Penggunaan Baja Ringan Sebagai Rangka Atap



Baja ringan, beberapa tahun ini makin populer sebagai bahan konstruksi rangka atap. Tak hanya dijumpai di kota besar saja, bahkan hingga pelosok keberadaan material ini mudah ditemukan. Walaupun masih banyak juga masyarakat awam yang kurang yakin dengan kekuatan bahan ini, apalagi dengan maraknya pemberitaan rubuhnya atap di berbagai daerah yang menggunakan baja ringan.
Sebenarnya apakah baja ringan itu ? Perlu Anda garis bawahi, sebenarnya baja ringan terbuat dari profil baja mutu tinggi yang sudah sudah dilapisi dengan galvanis. Pemberian lapisan ini selain sebagai bahan anti karat juga melindungi permukaan baja dari  kelembaban, air garam serta air mortar. Melihat material yang digunakan serta proses yang dilalui harusnya baja ringan sangat aman digunakan asalkan sesuai dengan prosedur pemasangan yang benar.

Berikut ini beberapa hal yang bisa Anda jadikan sebagai acuan untuk mendapatkan baja ringan dengan mutu berkualitas.

  1. Profil Baja ringan menggunakan bahan baja mutu tinggi. Di lapangan biasanya ketebalan profil baja ringan antara 0,5-1 mm.
  2. Saat memutuskan memilih baja ringan produk tertentu cari informasi terkait ketebalan lapisan anti karat. Jika menggunakan lapisan galvanis tebal tidak boleh kurang dari 220 gram/m3 sedangkan jika alloy 150 gram/m2.
  3. Walaupun sama-sama baja, namun penghitungan struktur baja ringan berbeda dengan baja biasa. Perhitungan yang cermat dengan software khusus akan mengurangi resiko kegagalan struktur.
  4. Struktur baja ringan memiliki kekakuan di bawah balok kayu atau besi, oleh karena itu harus dilengkapi dengan batang pengkaku.
  5. Penyambungan baja ringan harus menggunakan skrup jenis khusus. Skrup ini memiliki alur kasar serta ruang di bawah kepala baut. 
  6. Sebaiknya proses perakitan dilakukan di pabrik bukan di lokasi proyek supaya pemasangan lebih rapi dan tak terganggu cuaca.



Posting Komentar untuk "Penggunaan Baja Ringan Sebagai Rangka Atap"