Jasa Konstruksi Bakal Jadi Penggerak Ekonomi di Tahun 2016

Pemerintah menganggarkan Rp 313,5 triliun untuk pembangunan jalan tol, bendungan, pelabuhan, kereta api, dan pembangkit listrik. Jasa kontruksi diprediksi bakal menjadi lokomotif ekonomi nasional pada tahun 2016.

ketua umum Aspeknas (Asosiasi Pelaksana Kontruksi Nasional), Zainal Arifin, dalam Rakernas Bersama empat asosiasi jasa kontruksi di Jakarta berharap pengusaha jasa konstruksi bisa memanfaatkan momen ini dan bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri.” Kesiapan badan usaha dan tenaga kerja kontruksi nasional akan menjadi syarat wajib untuk dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri,” ujarnya.

Zainal menegaskan agar penyempurnaan UU No 18 tentang Jasa Kontruksi perlu diberikan perhatian khusus dan serius tujuannya agar iklim usaha industri kontruksi Indonesia menjadi semakin baik.

Dalam Rakernas yang diselenggarakan di Jakarta hadir empat asosiasi yang melakukan rakernas bersama yaitu Aspeknas, Gataki (Gabungan Tenaga Ahli dan Terampil Kontruksi Indonesia), HJKI (Himpunan Jasa Kontruksi Indonesia) serta Astekindo (Asosasi Tenaga Tehnik Konstruksi Indonesia (Astekindo).

Lucky Eqbal Ketua Umum Astekindo menjelaskan proses sertifikasi tenaga ahli dan terampil sektor kontruksi untuk dapat memenuhi kuantitas dan kualitas yang diharapkan masih sangat kurang. “dan Ini menjadi tugas bersama masyarakat jasa kontruksi, apalagi kita sudah menghadapi persaingan bebas dengan mulai berlakunya masyarakat ekonomi Asean (MEA),” ujarnya.

Menurut Eqbal, saat ini industri jasa kontruksi Indonesia tidak bisa lagi mempertahankan kebiasaan pengadaan jasa kontruksi dengan sistem arisan. Apalagi hadirnya kontraktor jadi-jadian. Tiap ada gubernur atau bupati baru muncullah kontraktor baru. Hal seperti ini membuat mereka cenderung melakukan KKN dalam pengadaan jasa kontruksi.

1 komentar untuk "Jasa Konstruksi Bakal Jadi Penggerak Ekonomi di Tahun 2016"

Comment Author Avatar
Betul perlu ada payung hukum yang menaungi perlindungan tenaga kerja lokal dari serbuan tenaga kerja asing