Setelah
digunakan pada berbagai konstruksi strategi di Indonesia, level BIM mulai
dikembangkan. BIM atau Building Information Modelling dirasa mampu mengakomodasi
semua konsentrasi ilmu yang diperlukan pada konstruksi. Mengintegrasikannya
untuk mempermudah orang awam memahami bagaimana gambaran konstruksi melalui
visualisasi 3D.
BIM pertama
kali dikenalkan di Amerika pada tahun 2002. Pada tahun itu autodesk membuat
sebuah makalah yang berjudul "Building Information Modelling". Dari
sana BIM mulai dikenalkan hingga mendunia seperti sekarang.
Tiga tahun
BIM hanya menjadi bahan kajian dan wacana saja. Hingga pada tahun 2005 BIM
digunakan dan dipraktekkan secara langsung. Ketika pemerintah Amerika membangun
gedung pengadilan baru di Mississippi. Sejak saat itu visual 2D diganti dengan
3D yang dianggap lebih mampu mengakomodir dokumentasi dan rancangan gedung
secara keseluruhan.
Penerapan
BIM tidak bisa dilakukan begitu saja. Perlu sumber daya manusia yang
benar-benar memahami mengenai sistem ini. Diperlukan sebuah tim yang didalamnya
terdapat BIM modelar dan BIM Enginer.
Kemampuan
merancang dan membuat BIM setiap tim berbeda-beda. Perbedaan inilah yang
menjadi klasifikasi pada level atau tingkatan BIM.
Klasifikasi Level BIM
Nah berikut
ini level dari BIM yang bis akita simak.
1. Level 0
Diantara level pada BIM, level 0 adalah level yang paling rendah.
Kemampuan SDM hanya sebatas menggambar dengan visualisasi 2D. Tidak
mengombinasikannya dengan gambar yang menggunakan autocad.
2. Level 1
Level ini lebih baik daripada level 0. Pada level 1, SDM sudah bisa
memvisualisasikan rancangan bangunan dengan menggunakan visualisasi 3D. Tapi
hanya sebatas menggunakan 3ds Max dan Google Sketchup. Tanpa disertai dengan
berbagai perhitungan yang lain.
3. Level 2
Pada level ini tingkatannya lebih baik lagi. Karena visualisasi sudah
dikombinasikan dengan berbagai macam ilmu. Sehingga disertakan pula berbagai
perhitungan biaya, schedule dan volume.
4. Level 3
Dan ini adalah tingkatan yang paling tinggi. BIM digunakan sebagai
pengaturan untuk berkolaborasi dan berkoordinasi dengan banyak pihak.
Penyimpanan awan lebih dipilih agar layanan lebih terpadu untuk semua orang yang
berkepentingan.
BIM
merupakan teknologi masa depan dibidang konstruksi. Diharapkan semua yang
berkepentingan mampu menguasai level BIM tertinggi untuk hasil terbaik.
Posting Komentar untuk "Ada 4 Level BIM yang Sering Digunakan, Ketahui Semuanya di Sini"