Pada perhitungan beban total pada kolom, balok, dan slab kita harus mengetahui variasi beban yang bekerja pada kolom tersebut. Umumnya, susunan Kolom, Balok, dan Slab terlihat pada jenis struktur rangka.
Pada
struktur rangka, beban ditransfer dari slab ke balok, balok ke kolom hingga
akhirnya sampai pada pondasi bangunan.
Untuk
perhitungan beban bangunan, beban-beban pada elemen-elemen berikut ini harus
diperhitungkan.
Apakah
Kolom itu?
Panjang
kolom umumnya 3 kali dimensi penampang lateral terkecilnya. Kekuatan kolom
terutama ditentukan oleh bentuk dan ukuran penampang, panjang, lokasi, serta
posisi kolom.
Kolom
adalah komponen vertikal dalam struktur bangunan, yang utamanya dirancang untuk
memikul beban tekan dan tekuk. Kolom adalah salah satu anggota struktural
penting dari struktur bangunan. Sesuai beban yang bekerja pada kolom, ukurannya
ditambah atau dikurangi.
Apa itu
Balok ?
Balok
adalah bagian struktural horizontal dalam konstruksi bangunan, yang dirancang
untuk memikul gaya geser, momen lentur, dan mentransfer beban ke kolom di kedua
ujungnya. Bagian bawah balok mengalami gaya tarik dan gaya tekan bagian atas.
Oleh karena itu, lebih banyak tulangan baja disediakan di bagian bawah
dibandingkan dengan bagian atas balok.
Apa itu
Slab ?
Slab adalah
elemen struktural bangunan yang disediakan untuk menciptakan permukaan keras
yang rata. Permukaan datar slab ini digunakan untuk membuat lantai, atap, dan
langit-langit.
Ini adalah
bagian struktural horizontal yang ukurannya dapat bervariasi tergantung pada
ukuran dan luas struktur dan ketebalannya juga dapat bervariasi.
Tetapi
ketebalan minimum slab ditentukan untuk konstruksi normal sekitar 125 mm.
Umumnya, setiap slab didukung oleh balok, kolom, dan dinding di sekitarnya.
Beban Pada
Kolom, Balok & Pelat
1) Berat
Sendiri Kolom X Jumlah lantai
2) Balok
Berat Sendiri per meter lari
Metode yang
paling efektif untuk mendesain struktur adalah dengan menggunakan perangkat
lunak desain struktural canggih seperti ETABS atau SAP 2000.
Alat-alat
ini mengurangi metode perhitungan manual yang melelahkan dan memakan waktu
untuk desain struktural, hal ini sangat dianjurkan saat ini di lapangan.
Untuk
praktek desain struktural profesional, ada beberapa asumsi dasar yang kami
gunakan untuk perhitungan pembebanan struktural.
3) Beban
dinding per meter berjalan
4) Beban
total pada Slab (Beban mati + Beban hidup + Berat sendiri)
Selain
pembebanan di atas, kolom juga mengalami momen lentur yang harus
dipertimbangkan dalam desain akhir.
Posting Komentar untuk "Desain Struktur Bangunan, Menghitung Beban pada Kolom, Balok & Slab"