Peneliti Filipina Kembangan Teknologi Bendungan Ramah Lingkungan

Konstruksiana - Para peneliti di Filipina menggunakan teknologi hijau untuk mengembangkan bendungan murah yang bertujuan untuk mencegah banjir, menghasilkan listrik, dan membantu mengakhiri krisi pangan dan kesulitan air. Rangka bendungan terdiri dari bronjong yang diisi dengan kolom kokoh dari daur ulang silinder beton atau batu.

Bendungan yang diberi nama Gaia ini didesain oleh tim dari Universitas Diliman Filipina (UPD). Bendungan Gaia mampu mengendalikan atau mencegah banjir akibat hujan lebat di areal pertanian, di sepanjang sungai dan di daerah pesisir dengan meminimalkan serta re-routing aliran air melalui limpasan. Struktur utama bendungan ini sangkar konstruksi bronjong, anyaman kawat berbentuk seperti keranjang besar diisi dengan tiang yang kuat,dari daur ulang silinder beton atau batu. Konstruksi ini mampu memberikan stabilitas terhadap gaya dorong air.

Bendungan Gaia sekilas seperti sebuah pembangkit listrik tenaga air mini. Bendungan ini bisa mengalihkan air ke pembangkit tenaga listrik di mana turbin dipasang. Bedanya secara ekonomis bendungan Gaia lebih murah karena menggunakan material daur ulang. Selain itu, bendungan dirancang untuk melepaskan protein eksklusif dan enzim saat air lewat. Protein ini dirancang untuk membantu tanaman menyerap nutrisi tanah dan mineral, sedangkan enzim secara bertahap melarutkan eksoskeleton serangga dan hama lain yang menyerang tanaman. Keduanya bertindak sebagai pupuk alami dan pestisida. Dengan demikian Gaia bendungan memiliki potensi untuk membantu dalam peningkatan produksi tanaman organik.

Tim peneliti UPD kini menjajaki kemungkinan untuk membentuk satu badan usaha untuk membangun bendungan Gaia dalam skala lebih besar dan mencari mitra untuk lisensi teknologi. Tim ini juga berencana untuk lebih mengembangkan teknologi dan membangun prototipe untuk peternakan di Filipina.